Psikologi Pendidikan: Motivasi



MENGEKSPLORASI MOTIVASI
Pengertian Motivasi
Motivasi adalah proses yang memberi semangat,arah dan kegigihan perilaku. Artinya, perilaku yang termotivasi adalah perilaku yang penuh energi,terarah dan bertahan lama. Mengapa Terry fox menyelesaikan larinya? Ketika Terry masuk rumah sakit karena kanker, dia berkata kepada dirinya sendiri bahwa jika dia bisa bertahan hidup maka dia akan melakukan sesuatu untuk membantu mendanai riset kanker. Jadi, motivasi dari tindakannya berlari itu adalah untuk memberi tujuan bagi hidupnya dengan membantu orang lain yang mengidap kanker

Perspektif tentang motivasi
Ada empat perspektif tentang motivasi: behavioral, humanistis, kognitif, Dan sosial.

1. Perspektif Behavioral: Perspektif behavioral menkankan imbalan dan hukuman eksternal sebagai kunci dalam menentukan motivasi murid.
Inspektif adalah peristiwa atau stimuli positif atau negatif yang dapat memotivasi prilaku murid.
Insentif yang dipakai guru dikelas antara lain nilai yang baik. Tipe insentif lain nya difokuskan pada pemberian izin kepada murid untuk melakukan sesuatu yang spesial.

2. Perspektif Humanistis: Perspektif humanistis menekankan pada kapasitas murid untuk mengembangkan kepribadian, kebebasan untuk memilih nasib mereka, Dan kualitas positif (seperti peka terhadap orang lain)
Hierarki kebutuhan
Konsep Maslow bahwa kebutuhan individual harus dipuaskan dalam urutan sebagai berikut: fisiologis, keamanan, cinta dan rasa memiliki, harga diri, dan aktualisasi diri.
Aktualisasi diri
Kebutuhan tertinggi dan sulit dalam hierarki Maslow; aktualisasi diri adalah motivasi untuk mengembangkan potensi diri secara penuh sebagai manusia.

3. Perspektif Kognitif: Menurut perspektif kognitif, pemikiran murid akan memandu motivasi mereka. Minat ini berfokus pada ide-ide seperti motivasi internal murid untuk mencapai sesuatu, atribusi mereka dan keyakinan mereka bahwa mereka dapat mengontrol lingkungan mereka secara efektif. Perspektif kognitif juga menekankan arti penting dari penentuan tujuan, perencanaan dan monitoring kemajuan menuju suatu tujuan.


4. Perspektif Sosial: Kebutuhan afiliasi atau keterhubungan adalah motif untuk berhubungan dengan orang lain secara aman, yaitu kebuthuhan sosial, teman, dicintai dan mencintai serta diterima dalam pergaulan kelompok karyawan dan lingkungannya. Kebutuhan afiliasi murid tercermin dalam motivasi mereka untuk menghabiskan waktu bersama teman, kawan dekat,keterikatan mereka dengan orangtua, dan keinginan untuk menjalin hubungan positif dengan guru.


Motivasi kompetensi
Ide bahwa orang termotivasi untuk menghadapi lingkungan mereka secara efektif, menguasai dunia mereka, dan memproses informasi secara efisian.
Perspektif sosial.
Kebutuhan akan afiliasi atau keterhubungan motif untuk berhubungan dengan orang lain secara aman.

MOTIVASI UNTUK MERAIH SESUATU
Motivasi ekstrinsik (eksternal) dan motivasi instrinsik (internal).
Motivasi ekstrinsik dan motivasi instrinsik.
Motivasi ekstrinsik adalah melakukan sesuatu untuk mendapatkan sesuatu yang lain (cara untuk mencapai tujuan). Motivasi ekstrinsik sering dipengaruhi oleh insentif eksternal seperti imbalan dan hukuman.
Motivasi instrinsik adalah motivasi internal untuk melakukan sesuatu demi sesuatu itu sendiri (tujuan itu sendiri).

     Motivasi untuk meraih sesuatu
 Motivasi Ekstrinsik dan Intrinsik
Motivasi Ekstrinsik adalah melakukan sesuatu untuk mendapatkan sesuatu yang lain (cara untuk mencapai tujuan).Misalnya,murid mungkin belajar keras menghadapi ujian untuk mendapatkan nilai yang baik. Sedangkan,
Motivasi Intrinsik adalah motivasi internal untuk melakukan sesuatu demi sesuatu itu sendiri.Misalnya,murid mungkin menghadapi ujian karena dia senang pada mata pelajaran yang diujikan itu.
Determinasi diri dan pilihan personal,dalam pandangan ini murid percaya bahwa mereka melakukan sesuatu karena kemauan sendiri,bukan karena kesuksesan atau imbalan eksternal.Misalnya,dalam sebuah studi,murid sains di SMA yang diajak untuk mengorganisir sendiri eksperimen mereka akan lebih perhatian dan berninat terhadap praktik laboratorium ketimbang murid yang diharuskan mengikuti instruksi dan aturan guru yang ketat. Pengalaman optimal itu kebanyakan terjadi ketika orang merasa mampu menguasai dan berkonsentrasi penuh saat melakukan suatu aktivitas.
Imbalan Ekstrinsik dan Motivasi Intrinsik
Imbalan eksternal dapat berguna untuk mengubah perilaku.Akan tetapi,dalam beberapa situasi imbalan atau hadiah dapat melemahkan pembelajaran.Dua kegunaannya adalah sebagai insentif agar mau mengerjakan tugas,dimana tujuannya adalah mengontrol perilaku murid,dan mengandung informasi tentang penguasaan keahlian.
Pergeseran developmental dalam motivasi ekstrinsik dan intrinsik
Dalam sebuah studi riset,penurun motivasi intrinsik terbesar dan peningkatan motivasi ekstrinsik terbesar terjadi diantara grade enam dan tujuh.Dalam studi lain,saat murid naik dari grade enam sampai delapan,makin banyak murid yang mengatakan bahwa sekolah itu membosankan dan tidak relevan.Akan tetapi,dalam studi ini,murid yang termotivasi secara intrinsik berprestasi jauh lebih baik ketimbangan mereka yang termotivasi secara ekstrinsik

kritikus percaya bahwa analisis Cameroon itu cacat- misalnya, analisis itu tidak mendeteksi beberapa efek kognitif dari imbalan terhadap motivasi. Ringkasnya, adalah penting untuk mengkaji adakah kandungan informasi kompetensi di dalam hadiah. Ketika hadiah dikaitkan dengan kompetensi, mama hadiah bisa menaikkan motivasi dan minat. Jika tidak, akan menaikkan motivasi atau mungkin justru melemahkan motivasi ketika hadiah tak diberikan lagi.

Proses kognitif lainnya
Atribusi
1. Lokus
2. Stabilitas
3. Daya kontrol

Motivasi untuk menguasai. Orientasi untuk menguasai akan fokus pada tugas ketimbang pada kemampuan mereka, punya sikap positif (menikmati tantangan), dan menciptakan strategi berorientasi solusi yang meningkatkan kinerja mereka.
Orientasi tak berdaya (helpless orientation) berfokus pada ketidakmampuan personal mereka, sering kali mereka mengatributkan kesulitan mereka pada kurangnya kemampuan, dan menunjukkan sikap negarif (termasuk kejemuan dan kecemasan).

Self -efficacy
Keyakinan bahwa seseorang bisa menguasai situasi dan memproduksi hasil positif.

Penentuan tujuan, Perencabaan, Monitoring Diri.
(Self-regulatory), yang terdiri dari penciptaan pemikiran sendiri, perasaan sendiri dan perilaku sendiri dalam rangka mencapai suatu tujuan. Di sini kita akan mengembangkan ide ini dan memfokuskan pada arti penting dari Penentuan tujuan, Perencanaan dan Monitoring diri dalam rangka meraih prestasi.

Kecemasan dan Prestasi
Kecemasan (anxiety) adalah perasaan takut dan kegundahan yang tidak jelas dan tidak menyenangkan.
Beberapa anak mengidap kecemasan tingkat tinggi lantaran orang tuanya membebankan standar prestasi yang tidak realitas pada diri anak mereka.

Motivasi, Hubungan dan Konteks Sosiokultural
-Motif Sosial adalah kebutuhan dan keinginan yang dikenal melalui pengalaman dengan dunia sosial.

Hubungan Sosial
- Orang Tua
  • Karasteristik demografis
  • Praktik pengasuhan anak
  • Provisi pengalaman spesifik dirumah
-Teman Sebaya
-Guru dan Orang Tua

Konteks Sosiokultural
-Status Sosioeknomi dan Etnisitas
- Gender

Murid Berprestasi Rendah dan Sulit Didekati 
1. Murid yang tidak semangat dan kurang percaya diri dan kurang motivasi dalam belajar
2. Murid yang tidak tertarik atau terasing

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus

TUGAS OBSERVASI SMK TRITECH